BahasaPublik, Jakarta – Panitia pelaksana ASEAN Para Games Solo 2022 (INASPOC) memilih ribuan volunter untuk mendukung kelancaran ASEAN Para Games (APG) ke-11 tahun 2022 yang diadakan di Solo, Jawa Tengah. Pemilihan ribuan volunter ini setelah melalui tahapan seleksi.
Tercatat, 6.707 pendaftar untuk menjadi volunteer, Namun, setelah melewati tahapan seleksi, akhirnya terpilih 1.336 orang yang akan menjadi volunter untuk APG 2022.
Jumlah pendaftar itu membuktikan Animo yang tinggi yang ditunjukan oleh masyarakat Indonesia.
Guna menciptakan volunter berkualitas bagus demi mendukung pesta olah raga disabilitas antar negara-negara Asia Tenggara tersebut, INASPOC mengadakan pelatihan volunter yang diadakan secara tatap muka dan daring di Solo, pada 21-23 Juli 2022.
Pembukaan pelatihan volunter dilakukan oleh Wakil Ketua Bidang Administrasi Pertandingan INASPOC, Bayu Rahadian.
Bayu Rahadian merasa bangga atas kehadiran volunter ini karena mereka menjadi bagian penting dalam pelaksanaan ASEAN Para Games 2022.
“Pelatihan ini bertujuan untuk menyiapkan volunter yang bagus untuk mendukung kesuksesan APG 2022. Pemilihan volunter dilakukan secara bertahap, jadi adik-adik ini benar-benar telah terseleksi,” ucap Bayu Rahadian.
Baca juga: Warga Solo Antusias Sambut ASEAN Para Games 2022
Dalam ajang berskala internasional ini, kehadiran tenaga sukarela menjadi salah satu pilar penting keberhasilan event. Karena itulah INASPOC menggelar pelatihan ini guna menyiapkan volunter terbaik untuk menjadi garda terdepan saat APG berlangsung.
“Volunter adalah garda terdepan karena itu adik-adik harus memberikan pelayanan yang terbaik. Sukses dari pelaksanaan APG 2022 sangat ditentukan dari sifat dan dukungan volunter. Volunter adalah wajah dari penyelenggaraan, wajah kota Solo dan wajah Indonesia,” jelas Bayu.
Baca juga: Tim Angklung Indonesia Pukau Masyarakat Amerika Serikat
Dalam pelatihan tersebut, sejumlah materi akan diberikan kepada volunter antara lain pelatihan umum yang meliputi skill komunikasi informasi dan pemahaman soal disabilitas, pelatihan khusus tentang pemahaman informasi teknis yang disesuaikan dengan divisi penempatan, serta E-Learning yaitu portal pelatihan yang dapat diakses secara mandiri oleh volunter.
Kepala Bidang SDM, Ferdinand Tangkudung juga melihat pentingnya kehadiran volunter dalam APG nanti.
“Volunteer merupakan “face of the game” karena mereka merupakan orang pertama atau garda terdepan yang akan bertemu dengan atlet, pelatih dan ofisial. Kehadiran mereka sangat penting bagi ajang ini,” kata Ferdinand.
“Teman-teman volunteer merupakan bagian dari sejarah yang tercipta di Solo ini. Pasalnya sejak terakhir kali ASEAN Para Games diadakan di Indonesia tepatnya di kota Solo, kini sebelas tahun kemudian multievent ini kembali diadakan di Solo,” tambah Ferdinand.
Untuk diketahui, ASEAN Para Games ke-11 tahun 2022 akan diadakan di Solo, Jawa Tengah pada 30 Juli hingga 6 Agustus mendatang.
Kegiatan ini diikuti oleh 11 negara Asia Tenggara, antara lain Thailand, Malaysia, Vietnam, Filipina, Singapura, Kamboja, Myanmar, Bunei Darussalam, Laos, Timor Leste serta tuan rumah Indonesia.
Mereka akan bertanding dan berlomba di 14 cabang olah raga yakni Para-atletik (AT) Para-renang (SW) Para-bulu tangkis (BA) Para-tenis meja (TT) Para-catur (CH) Para-angkat berat (PO) Boccia (BO) Judo-Tuna Netra (BJ).
Selain itu, juga akan bertanding di Goalball (GB) Tenis-Kursi Roda (WT) Para-panahan (AR) Sepak Bola CP (FT) Bola basket-kursi roda (WB) Bola Voli-Duduk (SV). (Red)