JAKARTA – Tim Disaster Victim and Identification (DVI) Polri kembali berhasil mengidentifikasi 12 jenazah dari 15 kantong jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang telah diterima RS Polri.
“Hari ini tim DVI berhasil mengidentifikasi empat jenazah. Total 12 teridentifikasi,” kata Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan dalam jumpa pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (8/3/2023).
Hasil identifikasi ke-15 kantong jenazah yang diterima oleh RS Polri, kata dia, terdiri atas 9 jenazah laki-laki dan enam jenazah perempuan.
“Dari 7 jenazah ini laporan yang diterima oleh posko hanya 6, artinya 1 orang belum diketahui keluarganya. Kita butuh laporan dari warga yang kehilangan keluarga, sehingga kami mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan bagi masyarakat yang merasa kehilangan,” ujar Ramadhan.
Baca juga: Polri Periksa 24 Saksi Penyebab Pasti Kebakaran Depo Plumpang
Sementara Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Brigjen Pol Hariyanto menyampaikan identitas jenazah yang telah teridentifikasi, yaitu Iqbal (9), laki-laki, Jalan Tanah Merah RT 01/RW 08 Rawa Badak, Jakarta Utara, yang teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA, medis dan properti.
Hanifah (50), perempuan, warga Kampung Bendungan Melayu RT 06/RW 01 Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, yang teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA, gigi, dan medis.
Hardito (20), laki-laki, warga Dusun Temor Leke RT 01/RW 01 Desa Saroka, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, yang teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA dan medis.
Selain itu, jenazah atas nama Dayu Nurmawati (39), perempuan, warga Dusun Temor Leke RT 01/RW 01 Desa Saroka, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, yang teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA dan medis.
Terkait penyelidikan penyebab pasti kebakaran, Ramadhan mengatakan bahwa Polri telah meminta keterangan 24 orang saksi. Ramadhan mengatakan dari jumlah itu, 8 saksi diantaranya berasal merupakan operator dan supervisor Pertamina.
“Jadi sampai saat ini 24 orang telah diminta keterangan sebagai saksi dengan rincian operator dan supervisor sebanyak 8 orang dan sekuriti 2 orang. Artinya, dari pihak Pertamina 10 orang,” kata Ramadhan.
Sementara itu, 14 orang saksi lain berasal dari masyarakat yang tinggal di permukiman sekitar depo penyimpanan Bahan Bakar Minyak (BBM) tersebut. (FA-red)