JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo melayat mendiang atlet para-tenis meja kebanggaan Indonesia, David Jacobs di Rumah Duka Sentosa, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Jumat (28/4) malam.
Menpora Dito Ariotedjo bersama jajarannya tiba di lokasi sekira pukul 21.40 WIB langsung disambut keluarga almarhum David Jacobs.
Dalam kesempatan ini, Menpora Dito Ariotedjo mewakili keluarga besar Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia menyampaikan duka cita kepada keluarga yang ditinggalkan.
“Saya disini mewakili keluarga besar Kementerian Pemuda dan Olahraga dan juga insan pecinta olahraga Indonesia, dengan hati yang sedih menyampaikan turut berduka cita untuk keluarga bapak David Jacobs yang ditinggal,” ujar Menpora Dito Ariotedjo.
Ia menyebut David Jacobs merupakan pahlawan olahraga Indonesia. Sebab, dia meninggal dunia sesaat setelah mengurus visa untuk mengikuti kejuaraan dunia para tenis meja.
“David Jacobs merupakan pahlawan untuk olahraga Indonesia. Karena beliau meninggalkan kita semua saat setelah beliau mengurus visa dimana untuk mengharumkan nama bangsa dan merah putih,” jelas Dito Ariotedjo.
Menpora Dito Ariotedjo pun menegaskan bahwa pihaknya telah meminta Kapolda Metro Jaya untuk mengusut tuntas penyebab meninggalnya David.
“Tadi kita dari Kemenpora sudah meminta kepada Pak Kapolda Metro Jaya untuk mengusut tuntas kejadian ini dan alhamdulillah tadi dari cerita kakak almarhum, Kapolda sudah bergera. Sekarang kita tunggu hasil usutannya,” katanya.
“Semoga almarhum bapak David diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan didirikan rumah yang baik di surga,” pungkas Menpora Dito.
Untuk diketahui, sebelumnya David Jacobs tutup usia pada usia 45 tahun. Ia dikabarkan meninggal setelah sempat ditemukan tak sadarkan diri di salah satu stasiun kereta api, Jumat (28/4).
Profil David Jacobs
David Jacobs lahir dengan nama lengkap Dian David Michael Jacobs pada 21 Juni 1997. Dia adalah para-atlet tenis meja yang memiliki segudang prestasi, termasuk meraih dua perunggu Palimpiade 2012 di London dan 2020 di Tokyo untuk nomor perseorangan kelas 10.
Selain itu, dia juga mengoleksi tiga emas pada Asian Para Games masing-masing pada 2014 di Incheon (perseorangan kelas 10) dan 2018 di Jakarta (perseorangan dan beregu kelas 10).
David Jacobs adalah bukti nyata bahwa tak ada batas dalam meraih prestasi. Dia mengalami masalah fungsional pada salah satu tangannya.
Berkat semangat, fokus, kegigihan, dan ketekunannya menggeluti tenis meja, David Jacobs mampu mengharumkan Indonesia di pentas internasional.
Sebelum menjadi atlet NPC Indonesia, David Jacobs lebih dulu berkarier sebagai atlet tenis meja dan pernah turun pada SEA Games Kuala Lumpur 2001. Ketika itu, dia meraih perunggu ganda putra bersama Ismu Harinto.
Dia juga tampil beberapa kali dalam pesta olahraga dua tahunan di Asia Tenggara tersebut termasuk di Vietnam (2003), Filipina (2005), dan Thailand (2007).
Setelah itu, Jacobs memulai karier sebagai atlet para tenis meja spesialis kelas 10 dengan resmi bergabung menjadi atlet NPC Indonesia pada 2010. (FA)