JAKARTA – Pembukaan SEA Games Kamboja 2023 resmi digelar di Stadion Morodok Techo National Stadium, Jumat (5/5) malam.
Kontingen Tim Indonesia mengikuti defile dengan menurunkan sekitar 30 perwakilan atlet, ofisial, dan tim Chef de Mission (CdM).
Kontingen ini dipimpin oleh CdM Lexyndo Hakim. Sedangkan pembawa bendera atau flag bearer adalah perenang Flairene Candrea Wonomiharjo.
Menriknya, saat pembukaan itu, tim Indonesia membawakan berbagai baju adat nusantara.
Chef de Mission Lexyndo Hakim memamakai adat adat Palembang sedangkan Flag Bearer Flairene Chandrea memakai baju adat Bali yang biasa dipakai para penari Panji Semirang.
Lexy menjelaskan, arti dari songket Palembang adalah simbol dari harapan dan keberanian.
Baca juga: SEA Games 2023: Indonesia Raih 4 Emas, Menpora Dito Optimis Masih Bisa Bertambah
“Baju Palembang karena kain songket merupakan ciri khas pakaian adat Palembang, Sumatera Selatan yang memiliki sebuah harapan dan keberanian,” ucap Lexy.
Lexy mengatakan harapan itu bisa menjadi optimisme kita bisa meraih medali seperti ketika Palembang, Sumatera Selatan menjadi tuan rumah SEA Games 2011 dan Asian Games 2018 di Indonesia, dimana pada saat itu Indonesia mendapatkan medali yang cukup banyak.
“Itu juga menjadi harapan-harapan yang bisa kita gapai di SEA Games 2023 Kamboja,”ujarnya.
“Kemudian songket juga memiliki makna keberanian. Artinya kesan yang ingin disampaikan adalah setiap atlet cabor yang kita ikuti tampil dengan penuh keberanian. Bukan hanya punya nyali dan tidak takut kalah, namun lebih dari itu, mereka dapat bertanding dengan percaya diri dan penuh ketenangan, sehingga bisa menampilkan performa terbaik,” kata Lexy.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru pun mengaku sangat bangga dan berterima kasih kepada tim Indonesia yang melalui CdM Lexyndo Hakim telah menggunakan baju adat Palembang.
“Terima kasih karena Tim Indonesia telah mempromosikan pakaian adat Sumatera Selatan,” kata Gubernur Sumsel Herman Deru, Sabtu (6/5) pagi.
Menurutnya, ini adalah kehormatan bagi warga Sumsel. Apalagi sekarang Pemprov Sumsel sedang membangkitkan budaya dan kearifan lokal Sumsel.
“Dalam setiap kegiatan, kita selalu tonjolkan budaya atau pakaian adat Sumsel,” kata dia.
Jadi, lanjut Herman, apa yang sudah dilakukan tim Indonesia dan CdM Lexyndo merupakan sebuah kehormatan untuk masyarakat Sumsel.
“Terima kasih sudah membawa budaya Sumsel ke dunia internasional,” kata dia. (Rs-Red)