BahasaPublik– Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Milan yang diwakaili oleh Vice Director, Sumardi menyambut baik dan memuji gebrakan Menpora RI Dito Ariotedjo yang berani mengirim delegasi pemuda kreatif dalam pameran makanan terbesar di Eropa, TUTTOFOOD Milano 2023.
Sumardi juga memberikan dukungan dalam bentuk asistensi dalam menindaklanjuti lead order dan potential order yang sudah didapatkan delegasi kemenpora untuk dapat terealisasi.
Sumardi mengatakan bahwa pasar Italia memiliki karateristik yang unik.
Kata dia, mereka bangga akan produk kuliner lokal mereka namun demikian tetap membuka peluang untuk produk kuliner kreatif dan inovatif dari Indonesia masuk ke pasar Italia, khususnya untuk produk kopi, sweets dan healthy food ujarnya.
Banyak eksportir yang datang dan tertarik dengan produk yang ditampilkan pemuda kreatif kemenpora. Salah satunya Importir asal Florida, Amerika Serikat.
Mereka menilai produk – produk yang ditampilkan delegasi kemenpora sangat bagus dari sisi kemasan dan rasa sehingga easy to sell di pasar Eropa dan Amerika.
Pemuda kreatif delegasi kemenpora juga sangat antusias berinteraksi dengan para buyers yang membanjiri Booth Indonesia. Mereka berharap keikutsertaan mereka pada event TUTTOFOOD Milano dapat meningkatkan ekspor nasional melalui sektor kuliner.
Sebagai informasi, pada Hari Kedua Pameran makanan terbesar TUTTOFOOD Milano di kota Milan, Italia, jajanan Rambut Nenek Indonesia berhasil mencuri perhatian, salah satunya Meital Mizrahi, Buyers dari Timur Tengah.
Baca juga: TUTTOFOOD Milano 2023 Italia: 3 Pemuda Kreatif Binaan Kemenpora Raih Keuntungn Hingga 10 Juta Euro
Meital Mizrahi mengatakan bahwa rasa rambut nenek yang manis, dengan aroma yang khas dan dikemas dengan kemasan yang unik, modern dan sudah bersertifikasi halal.
Hal itu membuat dirinya yakin produk Snazyboom akan diminati pasar Timur Tengah.
Sementara itu, Ryan Angkawijaya (29) menyampaikan bahwa produk Snazyboom memiliki banyak varian rasa yang disukai anak-anak bahkan orang dewasa sekalipun.
Baca juga: Karya Tiga Pemuda Kreatif Indonesia Masuk ke Pasar Eropa
Untuk itu membuat Ryan optimis produknya dapat diterima oleh pasar luar negeri khususnya Timur Tengah yang mayoritas masyarakat mereka suka dengan kuliner yang manis.
Sedangkan BepahKupi berhasil melakukan deal dengan salah satu perusahaan kopi terbesar di Italia dengan nilai order mencapai 6 Juta euro atau setara dengan 102,3 Milyar Rupiah.
Maulana Wiga (29), CEO BepahKupi mengatakan “Deal ini merupakan pencapaian terbaik yang dilakukan BepahKupi di pameran kuliner terbesar di Eropa mengingat masyarakat Italia punya culture coffee yang unik.
Kata dia, mereka (Italia) sudah mengkonsumsi kopi sejak lama sehingga menjadi bagian dari budaya. Italia sendiri tidak terlalu tertarik pada speciality coffee dan lebih memilih coffee bean, hal ini dimanfaatkan dengan sangat baik oleh BepahKupi
Lain lagi produk teh Indonesia dari Kulit Buah Kopi / Cascara kebanjiran order dari sektor hotel, restoran dan katering (Horeka) Pasar Eropa.
Beberapa negara yang meminati produk Netisane diantaranya: Maroko, Moldova, Nigeria, Perancis, Jepang dan Italia.
Mereka meminati produk Cascara dan teh hijau untuk kemudian di distribusikan dan sebagian repackaging kembali untuk sektor Horeka pasar Eropa ujar Sari Nurmayani (27), CEO Netisane. (*)