JAKARTA – Jepang merupakan salah satu negara maju yang dijadikan tujuan kerja bagi tenaga kerja Indonesia. Selain karena penghasilan yang cukup besar, Jepang merupakan negara yang memiliki kultur budaya yang unik dan menarik.
Tak hanya itu, jepang juga memiliki kedisiplinan yang tinggi baik disiplin pada ketetapan aturan maupun waktu sehingga mampu memanfaatkan waktu sesuai dengan porsinya.
Ketersediaan lapangan kerja di Negeri matahari terbit ini juga sangat terbuka dalam berbagai bidang pekerjaan sehingga memiliki peluang besar untuk bisa belajar dan bekerja di jepang. Namun, untuk bisa bekerja di jepang tentunya harus melewati berbagai proses terlebih dahulu seperti keterampilan kerja maupun kemampuan berbahasa Jepang.
Untuk persiapan sebelum bekerja atau magang di Jepang terlebih dahulu harus menempuh pelatihan di Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dengan tujuan menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap bekerja dangan ketentuan dan prosedur yang ada.
Keberadaan Lembaga Pelatihan Kerja di Sulawesi Tenggara pun sudah ada, salah satunya adalah LPK PT. Kinki Sultra Sinergi (LPK PT. KSS) yang berkantor di Jl. R. Suprapto, No.176F Kel. Tobuuha, Kec. Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Urusan legalitas, LPK PT. KSS sudah memiliki Izin Sending Organization (SO) dari Kementrian Ketenagakerjaan agar bisa mengirim tenaga kerja di luar Negeri.
Baca juga: Asian Games 2023 Hangzhou: Menpora Dito Harap Karate Bisa Sumbang Medali Emas
Nirwan Ikhlas Selaku Direktur LPK PT KSS mengungkapkan KSS dibentuk dan telah mengantongi izin SO berjalan sekitar 1 Tahun dan telah memberangkatkan 25 Orang Pemagang hingga hari ini. Dari jumlah itu, 4 Orang diantaranya berasal dari Sultra.
Terbaru, LPK PT KSS juga memberangkatkan 18 orang pemagang dari Indonesia. Mereka tiba di Bandara Fukuoka Jepang, hari ini 31 Juli 2023 Pukul 8.00 Pagi waktu Jepang.
“Saya jemput langsung bersama Assosiasi penerima di Jepang yang selanjutnya akan mengikuti pelatihan bahasa dan keterampilan kerja selama 1 bulan sebelum nanti bekerja di perusahaan bidang konstruksi,” ujar Nirwan dalam keterangan tertulisnya, 31 Juli 2023).
Nirwan menjelaskan, pemberangkatan 18 orang merupakan angkatan ke 4. Sebelumnya, untuk angkatan pertama diberangkatkan pada bulan April lalu berjumlah 3 orang.
Kemudian angkatan kedua dan ketiga pada bulan Juni yang masing-masing 2 orang. “Insya Allah bulan depan akan terjadwal 14 orang yang yang sudah terbit Certificate of Eligibility (COE) dan kemungkinan akan bertambah hingga 20 Orang,” jelasnya.
“Dan kami targetkan Tahun ini harus memberangkatkan lebih dari 100 Orang karena pengajuan rekomendasi pemberangkatan dari SO kami sudah mencapai 70 orang di Kementrian. Semoga dipermudah dan tidak ada halangan,” Tambah Nirwan.