JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo meluncurkan Kejuaraan Antarkampung (Tarkam) Kemenpora Tahun 2023 di Hotel Grand Sahid Jaya, Tanah Abang, Rabu (9/8) malam.
Kejuaraan ini merupakan program unggulan Kemenpora dalam rangka membudayakan olahraga di masyarakat, sebagaimana diatur dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
Menpora Dito mengatakan, ajang ini sesuai dengan salah satu pesan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yaitu bagaimana Kemenpora dengan olahraganya bisa menyentuh lapisan terbawah yaitu dari kampung atau desa, sekaligus menjadi sarana pencarian bakat-bakat olahraga nasional.
“Saya sangat bahagia akhirnya kita bisa meluncurkan salah satu program utama Kemenpora yaitu Kejuaraan Tarkam Kemenpora 2023. Melalui kejuaraan ini saatnya kita memperhatikan pembinaan olahraga mulai dari regional paling bawah yaitu dari desa atau kampung,” ungkap Menpora.
Menpora Dito menjelaskan, untuk edisi pertama, kejuaraan ini akan dimulai dengan lima cabang olahraga yang dianggap sudah populer di masyarakat dan memiliki potensi mencetak prestasi dunia. Cabang olahraga tersebut, yakni basket, bulutangkis, lari, tenis meja, dan voli.
“Setelah kami riset, kelima olahraga ini bisa dilakukan hampir di seluruh tingkatan daerah di Indonesia,” ujar Dito.
Baca juga: Menpora Dito Nilai Persiapan PON 2024 Sudah Matang
Dikatakan, untuk perdana kejuaraan tarkam ini akan digelardi 32 kabupaten/kota di Indonesia. Kemudian, Kemenpora akan berupaya untuk dilaksanakan di 70 kabupaten/kota, dengan target ke depan bisa terlaksana minimal di 200 sampai 300 kabupaten/kota. Kick off pertandingannya sendiri dimulai 19 Agustus mendatang di Tangerang Selatan.
Kata Menpora Dito, kejuaraan ini akan mengemas konsep tarkam dengan penerapan teknologi dan juga cita rasa baru. Sehingga menjadikannya berskala besar dan lebih menarik.
Dalam pelaksanaannya diharapkan bisa menjadi suatu wadah masyarakat bisa bertemu, interaksi sosial, dan gotong royong. Kemudian melibatkan unsur seni, budaya, dan juga UMKM yang otomatis akan menggerakkan ekonomi kerakyatan.
“Saya yakin setiap nanti di titik-titik daerah dilaksanakannya, UMKM dan pedagang kaki lima akan berkumpul dan di situlah perputaran ekonomi bisa terjadi,” tutur Menpora.
“Kami ingin olahraga tidak hanya dari perspektif fisik dan juga prestasi, tetapi bagaimana olahraga bisa memajukan peradaban manusia bermasyarakat di Indonesia,” sambung Menpora. (Fitman)