Jakarta – Serangan Israel ke Palestina dalam 1 (satu) bulan terakhir telah menewaskan sekitar 8.900 jiwa. Menyusul kondisi tersebut, seruan dan dukungan untuk Palestina kembali berdatangan dari berbagai pihak. Beberapa hari ini, pengguna internet di berbagai platform berbondong – bondong menggunakan emoji serta gambar semangka. Ini ditujukan sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina. Namun, mengapa buah yang manis dan segar ini menjadi simbol solidaritas dukungan terhadap Palestina? Berikut sejarahnya.
Warna yang sama dengan Bendera Palestina
Dilansir dari Time, Semangka pertama kali digunakan sebagai simbol Palestina pada Tahun 1967. Saat itu terjadi perang selama 6 (enam) hari, dimana Israel berupaya merebut Tepi Barat Palestina, Gaza serta mencaplok Yerusalam Timur. Kala itu, Pemerintah Israel mengeluarkan ultimatum, bahwa pengibaran Bendera Palestina di depan umum merupakan tindak pidana. Maka untuk mengakali larangan tersebut, warga Palestina mulai menggunakan buah Semangka untuk mewakili Palestina. Alasannya, saat dibelah, warna dari sepotong buah semangka mewakili warna – warna pada bendera Palestina, yaitu merah, hitam, putih dan hijau.
Simbol Perjuangan dan Perlawanan
Seperti dikutip dalam dalam “The National” pada tahun 2021, seniman Sliman Mansour mengatakan bahwa tahun 1980 silam, Pemerintah Israel pernah menutup sebuah pameran seni di 79 Gallery, karena menurut mereka tidak hanya lukisan bendera Palestina yang dilarang, bahwa penggunaan warna – warna yang mewakili bendera Palestina pun tidak diizinkan. Israel mencabut larangan penggunaan bendera Palestina pada tahun 1993, sebagai bagian dari Perjanjian Oslo, yang mencakup pengakuan timbal balik antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina dan merupakan perjanjian formal pertama untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama beberapa dekade. Bendera tersebut dianggap mewakili Otoritas Palestina, yang akan mengelola Gaza dan Tepi Barat.
Pada tahun 2021, penggunaan semangka sebagai simbol muncul, menyusul keputusan pengadilan Israel bahwa keluarga Palestina yang tinggal di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur akan diusir dari rumah mereka untuk dijadikan tempat bagi pemukim.
Kemudian, pada Januari 2023, Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, memberi kewenangan pada Polisi untuk menyita bendera Palestina. Pada bulan Juni, terjadi pemungutan suara mengenai rancangan undang-undang untuk melarang orang mengibarkan bendera di lembaga-lembaga yang didanai negara, termasuk universitas (RUU tersebut lolos persetujuan awal namun pemerintah kemudian runtuh).
Hari ini, 56 tahun sejak pertama kali digunakan sebagai simbol perlawanan, emoji dan gambar semangka Kembali bertebaran di dunia maya. Pengguna internet mengunggahnya sebagai pernyataan sikap, keberpihakan dan dukungan bagi Palestina untuk segera Merdeka.