Doli Kurnia Tandjung: Kritik Akademisi Untuk Jokowi Jadi Masukan Pemerintah

oleh
oleh
Ahmad Doli Kurnia Tandjung

JAKARTA – Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tandjung merespon kritik sejumlah akedemisi dan guru besar sejumlah universitas terhadap sikap Presiden Joko Widodo terhadap perkembangan politik nasional jelang Pemilu 2024.

Doli menilai langkah tersebut harus dihargai sebab Indonesia sebagai negara yang demokratis haruslah menghargai setiap pendapat, dan memberikan ruang yang terbuka terhadap pendapat tersebut. Sebab saran dan kritik yang disampaikan merupakan konsekuensi negara demokrasi.

Politisi Golkar ini pun mengatakan, kritik dan saran yang telah disampaikan oleh sejumlah akedemisi dan guru besar tersebut menjadi bahan masukan bagi pemerintah.

”Saya kira apa yang disampaikan, kritik ataupun saran, itu baik untuk pemerintah. Itulah (konsekuensi) sebagai negara menganut sistem demokrasi. Tentu itu menjadi bahan masukan buat pemerintahan dan buat kita semua,” kata kata Doli saat ditemui Parlementaria di Gedung Nusantara, Jakarta, Senin (5/2/2024).

Untuk diketahui, Civitas Akademika Universitas Islam Indonesia (UII) menyuarakan kritiknya terhadap Presiden Jokowi, mengikuti langkah Universitas Gadjah Mada (UGM). Para akademisi UII mengeluarkan pernyataan sikap atas kondisi perkembangan politik nasional menjelang Pemilu 2024 ini. Pernyataan UII diwakili dan dibacakan langsung oleh Rektor UII Prof. Fathul Wahid di depan Auditorium Prof. KH. Kahar Muzakir Kampus UII pada Kamis (1/2).

Baca juga: Pemilu 2024: Polri Siap Amankan 12 Wilayah di Luar Negeri

Dalam pernyataannya, UII menganggap bahwa Presiden Jokowi telah memudarkan sikap kenegarawanan dalam tubuh pemerintahan Indonesia.  Sebelumnya, akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengungkapkan keprihatinan sekaligus kekecewaan terhadap manuver politik yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.

Aspirasi para akademisi ini dilontarkan dalam bentuk petisi yang dibacakan pada Rabu (31/1) di Balairung UGM. Petisi Bulaksumur yang ditujukan kepada Jokowi menyoroti penyimpangan demokrasi yang dilakukan oleh sang presiden.

Di sisi lain, Sivitas akademika Universitas Indonesia (UI) pun turut ikut terpanggil mengingatkan Presiden Ke-7 RI itu agar tidak ikut campur tangan proses demokrasi yang sedang berjalan di Indonesia dan mengingatkan agar Jokowi bersikap netral dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *