JAKARTA – Badan Silaturahmi Nasional Pemuda Golkar (BSNPG) menyelenggarakan halal bihalal sekaligus Diskusi Publik berjudul “Menyelami Dinamika Pemilu 2024 dan Persiapan Pilkada di Tengah Konflik Iran vs Israel”pada Jumat (26/4).
Acara ini bertujuan membahas berbagai isu strategis yang berpengaruh terhadap pelaksanaan pemilu dan pilkada mendatang di tengah ketegangan geopolitik yang terjadi di Timur Tengah.
Kegiatan ini dihadiri oleh anatara lain, Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar, Muh. Suryawijaya, Mochammad Afifuddin Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, dan Puadi sebagai Anggota Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU) RI.
Ahmad Irawan, Anggota DPR RI terpilih tahun 2024, juga memberikan pandangannya mengenai evaluasi pemilu dan persiapan pilkada yang akan datang.
Selain itu, Adji Alfarabi dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA, membagikan temuan survei terkini yang menjelaskan dinamika politik pasca-pemilu.
Pada kesempatan itu, Ketua BSNPG Pusat Syahmud Basri Ngabalin menyampaikan kegiatan ini adalah langkah penting dalam merumuskan strategi nasional yang responsif terhadap perubahan global yang cepat.
“Melalui forum ini, kita berharap dapat mencapai pemahaman yang lebih baik dan merancang strategi yang efektif untuk menghadapi tantangan yang akan datang, baik dalam konteks pemilu maupun dalam menghadapi ketidakstabilan geopolitik internasional,” ujar Syahmud Basri.
Dengan menggabungkan perspektif dari berbagai pemangku kepentingan, diskusi ini berupaya menghasilkan solusi yang berkelanjutan untuk memastikan jalannya demokrasi yang stabil di Indonesia sambil juga memperhatikan dinamika global yang berpengaruh.
Syahmud Basri Ngabalin, menyampaikan bahwa acara ini merupakan langkah BSNPG dan Partai Golkar dalam merumuskan strategi nasional yang responsif terhadap perubahan global yang cepat.
“Melalui forum ini, kita berharap dapat mencapai pemahaman yang lebih baik dan merancang strategi yang efektif untuk menghadapi tantangan yang akan datang, sebab BSNPG sebagai bagian integral Partai Golkar menargetkan 70 persen kemenangan pada Pilkada serentak 2024,” ujar Syahmud Ngabalin.
Dengan menggabungkan perspektif, Syahmud berharap menghasilkan solusi yang berkelanjutan untuk memastikan jalannya demokrasi yang stabil di Indonesia. (red)