Taufik Hidayat: Jadi Atlet Tak Bisa Instan Butuh Perjuangan

oleh
oleh
Wamenpora Taufik Hidayat

JAKARTA – Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) RI Taufik Hidayat memberi dorongan agar para atlet terus burupaya untuk mengasah kemampuan dan mengikuti setiap proses.

Menurut Taufik, menjadi atlet tidak bisa instan, melainkan memerlukan perjuangan daan pertandingan untuk mengasah kemampuan diri.

Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) RI Taufik Hidayat usai membuka Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur Junior VI 2024, Jumat (8/11) malam di Aula BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata, Jalan Raya Parung, Bojong Sari, Depok, Jawa Barat (Jabar).

“Karena atlet itu kan tidak bisa instan langsung ke pertandingan dewasa, memang dibutuhkan perjalanan lama,” ujar Taufik.

Proses itu, kata dia, para atlet usia dini dapat mengembangkan kemampuan yaitu melalui ragam pertandingan yang digelar.

Untuk itu,mantan atlet bulutangkis ini mengapresiasi Kejurnas Catur Junior yang digelar Percasi. “Kejurnas ini bagus karena mereka butuh wadah, mereka butuh pertandingan. Ini dari junior, dari kelompok umur. Saya merasakan seperti mereka juga yang bertanding dari usia anak-anak,” tutur peraih emas bulu tangkis Olimpiade 2004 ini.

Apalagi, lanjut Taufik, jumlah peserta kejurnas ini terbilang banyak dengan total 530 atlet dari beragam kategori umum.

Menurutnya, sekarang ini jarang orang yang mau menjadi atlet dan ingin semuanya berlangsung instan. Padahal menjadi atlet membutuhkan perjuangan.

“Mereka datang dari seluruh indonesia jauh-jauh ke sini sebagai atlet. Tetapi itulah perjuangan yang untuk ke depannya kalau mereka berhasil, mereka punya prestasi, nikmatnya lebih-lebih dari yang lain,” sebut Wamenpora Taufik.

Diakui Wamenpora, keengganan anak-anak muda menekuni olahraga secara profesional salah satunya juga dikarenakan anggapan bahwa menjadi atlet tidak memiliki masa depan yang cerah. Padahal banyak atlet mampu meraih kehidupan yang lebih baik dikarenakan kiprahnya di dunia olahraga.

“Insyaallah kalau kita mau, kita bisa jadi juara, bisa yang terbaik, kita bisa kok mendapatkan masa depan yang cerah,” terang Wamenpora Taufik.

“Kembali lagi, tantangan yang paling besar, lawan yang paling berat adalah diri sendiri, bukan orang lain. Jadi bagaimana kita sendiri bisa menyikapinya,” lanjut Wamenpora.

Ia pun menegaskan baha Kemenpora siap memberikan dukungan kepada Percasi untuk pembinaan atlet ke depan. “Kalau bisa dibantu kenapa tidak? Asal tepat sasaran, yang penting buat olahraga, buat Merah Putih,” tegas Taufik. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *