Pemda Mubar Lepas 4 Orang Siswa LPK LAUS untuk Program Magang ke Jepang

oleh
oleh
Pelepasan Empat Siswa Program Magang ke jepang di Aulah Kantor Bupati Muna Barat

MUBAR – Pemerintah Daerah Kabupaten Muna Barat (Mubar) melepas Empat siswa yang berasal dari Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) LAUS Muna Barat, sabtu 8/2/2025 di Aula Kantor Bupati Muna Barat.

Pelepasan ini dihadiri para pejabat daerah di Wilayah Kabupaten Muna Barat, Kepala OPD, Camat, dan para Kepala Desa di Lingkup Muna Barat. Hadir juga agensi pengirim Sennding Organization (SO) KINKI SULTRA SINERGI.

Direktur Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) LAUS La Ode Munir mengatakan kegiatan pemberangkatan merupakan proses akhir yang dilakukan siswa di Indonesia setelah melewati beberapa tahapan selama berproses di LPK.

“Ini merupakan pemberangkatan perdana yang terpilih pada interview di berbagai bidang di perusahaan Jepang. Proses Interview itu dilakukan setelah siswa mengikuti pelatihan bahasa dan budaya Jepang di LPK LAUS Muna Barat selama 3-4 Bulan. Selanjutnya siswa mengikuti interview oleh agensi pengirim Sending Organization (SO), Acepting Organization (AO) dan perusahaan tempat dimana siswa bekerja” jelas Munir.

Lebih lanjut Munir menyampaikan, ke empat siswa ini akan berangkat melalui kapal dari pelabuhan Raha menuju Kendari. Selanjutnya akan melanjutkan perjalanan menuju Jakarta untuk mempersiapkan dokumen yang akan dibawah saat perjalanan menuju Jepang pada 13 Februari 2025.

Kata dia, ke empat siswa ini dijadwalkan akan tiba di Bandara Internasional Kansai Jepang pada 14 Februari dan dijemput oleh Agensi Pengawas dan Perusahaan. “nantinya 4 orang siswa ini akan dantar di apartemen tempat dimana siswa akan tinggal” ujar Munir.

Baca juga: Anggota Baleg DPR RI Abraham Sridjaja Dorong Revisi UU Advokat Segera Dibahas

Sementara itu, Direktur Sending Organization (SO) Kinki Sultra Sinergi Nirwan Ikhlas dalam Sambutanya mengatakan bahwa Jepang saat ini lebih terbuka dan mau menerima lebih banyak tenaga kerja Asing untuk bekerja disana. Hal Ini tidak terlepas dari masalah krisis tenaga kerja yang dialami Jepang.

Hal itu akibat ketidakseimbangan antara rasio penduduk usia produktif dengan penduduk usia non produktif sehingga membuat banyak perusahaan di Jepang kekurangan tenaga kerja.

“untuk mengatasi hal itu, pada tahun 2019 pemerintah Jepang membuat perubahan kebijakan agar warga negara asing lebih mudah mendapat izin untuk tinggal dan bekerja di Jepang,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan menurut proyeksi pada tahun 2049 Jepang akan membutuhkan 6.74 juta tenaga kerja. Angka ini setara dengan empat kali lipat dengan jumlah kerja asing saat ini.

“Artinya untuk bisa bekerja di Jepang akan semakin besar, sehingga dengan hal tersebut dapat kita manfaatkan untuk peningkatan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan dapat mengurangi angka pengangguran di Daerah khususnya di kabupaten Muna Barat,” ujar Nirwan.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Muna Barat, L.M Husen Tali sangat mengapresiasi Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang telah mendidik sekaligus lembaga pengirim atas upaya-upaya dan telah mempelopori program pemagangan ke Jepang hingga sampai memberangkatkan putra-putri terbaik di Muna Barat.

“selamat kepada siswa peserta magang yang telah melewati berbagai tahapan proses hingga terpilih pada program magang di negara Jepang,” ujar Husen Tali.

Ia berpesan agar seluruh peserta migran mampu menyatukan pola pikir dan tindakan serta bisa memupuk rasa kebersamaan selama berada di negeri matahari terbit tersebut.

“Tunjukan etos kerja yang baik, jaga nama baik dan martabat bangsa dan daerah selama berada di Jepang.” Pesan husen Tali.

Pemerintah Daerah Muna Barat, kata dia, berharap kedepan akan banyak putra dan putri daerah bisa bekerja di luar negeri dengan jalur resmi.

“Kepada pihak Penyedia Pelatihan dan pengirim kami harapkan agar tahun-tahun berikutnya semakin banyak warga daerah yang terterima untuk bekerja di Jepang,” harapnya. (Rs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *